8 Perusahaan Sawit Malaysia Diduga Yang Memebakar Hutan Riau

8 Perusahaan Sawit Malaysia Diduga Yang Memebakar Hutan Riau - KEbakaran hutan hebat yang terjadi di Riau kabarnya didalangi oleh sekitar 14 perusahaan dan 8 diantaranya adalah perusahaan sawit dari Malaysia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya. Ia menyatakan bahwa delapan dari 14 perusahaan yang diduga kuat membakar lahan dan hutan di Riau berasal dari Malaysia. Delapan perusahaan negeri jiran itu bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

8 perusahaan itu adalah:
  1. PT Langgam Inti Hiberida
  2. PT Bumi Rakksa Sejati
  3. PT Tunggal Mitra Plantation
  4. PT Udaya Loh Dinawi
  5. PT Adei Plantation
  6. PT Jatim Jaya Perkasa
  7. PT Multi Gambut Industri
  8. PT Mustika Agro Lestari.

Balthasar pun mendesak pemerintah Malaysia agar menghukum delapan perusahaan itu jika nantinya terbukti terlibat dalam pembakaran. "Kita melakukan tindakan sesuai dengan hukum kita, dan saya minta mereka (Malaysia) juga melakukan hal yang sama," tegas Balthasar di Pekanbaru, Sabtu (22/6) seperti dilansir dari Merdeka.


Walaupun perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari negara lain, namun karena peristiwa tersebut terjadi di negara Indonesia, maka Balthasar menegaskan bahwa mereka akan dikenakan hukum Indonesia. "Hukum Indonesia berlaku," tegasnya.


Sedangkan untuk penanganan kasus pembakaran lahan ini, pihaknya akan mengacu pada Undang-undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dia juga menegaskan, perusahaan yang melakukan kelalaian sehingga konsesi terbakar juga akan diberi sanksi. begitu pula kepada pihak-pihak yang terbukti sengaja melakukan pembakaran terancam dikenakan sanksi pidana. Balthasar mengatakan bakal membeberkan nama-nama delapan perusahaan Malaysia itu dalam pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota ASEAN yang dijadwalkan pada Selasa depan.


 
"Saya akan menyampaikan nama-nama perusahaan itu ke Menteri Lingkungan Hidup Malaysia," imbuhnya untuk menegaskan langkah yang kemudian akan ia ambil dalam pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota ASEAN.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel