Pemilu Malaysia, Anwar Ibrahim akan Tetap Melawan dan Menggugat

Pemilu Malaysia, Anwar Ibrahim akan Tetap Melawan dan Menggugat - Kuala Lumpur, Pemilu Malaysia udah usai, pelantikan Perdana Menteri terpilih Najib Razak pun sudah dilantik yang dipertuan agung senin kemarin, namun tidak bagi pemimpin partai oposisi, Anwar Ibrahim. Anwar Ibrahim menagguhkan rencananya mundur sebagai pemimpin Oposisi Malaysia karena ia akan menggugat hasil pemilu yang baru berlalu pekan lalu yang disebutnya dipenuhi dengan kecurangan.


Seperti diketahui bahwa Anwar berjanji akan mundur jika koalisi tiga partai oposisi (Pakatan Rakyat) gagal memenangi pemilu. Dan ternyata, setelah diadakan pemilu pada pekan lalu, hasilnya menunjukkan bahwa ternyata partai Oposisi hanya memenangi 89 suara dari 222 kursi di parlemen dengan kemenangan partai Barisan Nasional.

Dalam gugatannya, Anwar menuduh koalisi partai Barisan Nasional telah melakukan kecurangan besar-besaran dalam pemilu. Ia mengungkapkan bahwa Pernyataannya untuk mengundurkan diri itu hanya berlaku jika Pemilu berlangsung jujur dan adil. "Jika rakyat memutuskan untuk memilih barisan Nasional, maka saya akan mengaku kalah" imbuhnya kepada wartawan seperti yang dikutib dari AFP.



Ia kemudian menambahkan "Namun dalam pemilu penuh kesalahan dan kecurangan, dan kami mendapatkan bukti meyakinkan untuk mendukung argumen itu, saya akan melanjutkan bertarung mempertahankan hak-hak orang Malaysia".

Memang, walaupun Barisan Nasional memenangi sebagian besar kursi parlemen, namun mereka hanya mendapatkan 48 persen suara rakyat (popular vote) dibandingkan dengan 52 persen suara yang diraih oleh partai Oposisi. Hal inilah yang kemungkinan menjadi salah satu bahan gugatan mengingat bahwa prosentasi pilihan rakyat lebih mengarah kepada partai oposisi.

Selain itu juga, yang menjadi bahan sorotan dan salah satu tuduhannya adalah penggunaan kualitas tinta pencoblosan yang dilaporkan mudah dihilangkan sehingga kemungkinan dapat mengakibatkan pemilih bisa membersihkannya kembali dan kembali mencoblos, alias memberikan suara lebih dari satu kali. Juga, mereka mengklaim jika ada puluhan ribu pemilih asing yang tak jelas atau berkewarganegaraan asing telah memengaruhi hasil pemilu.

Sedangkan di tempat terpisah, Perdana Menteri terpilih, Najib Razak menegaskan bahwa pemilu telah berlangsung bebas dan jujur serta menyebut bahwa partai oposisi itu sebagai pecundang karena tidak mau menerima kekalahan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel