Tiga Nelayan Saksi Kunci Insiden AirAsia dan Testimoni Mereka yang Sangat Berharga
Monday, January 19, 2015
Edit
Tiga Nelayan Saksi Kunci Insiden AirAsia dan Testimoni Mereka yang Sangat Berharga - Beberapa waktu ini, mata kita teralih ke insiden jatuhnya pesawat komersial milik maskapai penerbangan AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang jatuh di laut dan menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat. Dan tahukah anda bahwa diketemukannya lokasi yang tepat tempat jatuhnya pesawat adalah berdasarkan kesaksian dari 3 nelayan Indonesia? Nah Tiga saksi mata yang memberi informasi tentang jatuhnya pesawat naas tersebut diberi penghargaan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Komando Distrik Militer 1014 Pangkalan Bun. Semua warga masyarakat didorong untuk berlomba-lomba memberi informasi demi kepentingan publik.
Dan ketiga warga itu adalah Rahmat (46), Darso (38), dan Pendi (53). Rahmat dan Darso bekerja sebagai nelayan dan Pendi sebagai peternak ayam.
Dan ketiga warga itu adalah Rahmat (46), Darso (38), dan Pendi (53). Rahmat dan Darso bekerja sebagai nelayan dan Pendi sebagai peternak ayam.
Credit to: KOMPAS |
Menurut penuturan saksi, pada Minggu (28/12) pagi, Rahmat mendengar suara ledakan saat dia mencari ikan di sekitar perairan Tanjung Pandang. ”Selama sepuluh tahun jadi nelayan, baru saat itu dengar ada dentuman keras. Suara berasal dari arah barat daya atau sekitar Selat Karimata,” kata Rahmat, Senin (19/1), seusai upacara pemberian penghargaan, di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Pada Senin (29/12), dia pun melaporkan apa yang dialaminya kepada keluarga dan lurah Kumai. Laporan itu dan kesaksian dari kedua rekannya kemudian ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.
Kodim memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan dan televisi kepada masing-masing saksi mata. Sementara itu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui dinas kelautan dan perikanan memberikan kapal berkapasitas 1 gros ton dengan kapasitas mesin 32 pk kepada Darso dan Rahmat.
Kepada Pendi, yang memberi informasi bahwa dia melihat ada pesawat yang melintas, diberikan 300 ekor bibit ayam dan 100 kg pakan.
Diharapkan, semoga masyarakat yang melihat hal ini tergerak hatinya untuk selalu memberikan informasi yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat luas seperti yang diungkapkan oleh Komandan Distrik Militer 1014 Pangkalan Bun Letnan Kolonel Infanteri Suparman ”Mereka telah berpartisipasi memberikan informasi. Pemberian penghargaan ini bertujuan agar masyarakat yang lain tidak perlu sungkan memberi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.”
Pada Senin (29/12), dia pun melaporkan apa yang dialaminya kepada keluarga dan lurah Kumai. Laporan itu dan kesaksian dari kedua rekannya kemudian ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.
Kodim memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan dan televisi kepada masing-masing saksi mata. Sementara itu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui dinas kelautan dan perikanan memberikan kapal berkapasitas 1 gros ton dengan kapasitas mesin 32 pk kepada Darso dan Rahmat.
Kepada Pendi, yang memberi informasi bahwa dia melihat ada pesawat yang melintas, diberikan 300 ekor bibit ayam dan 100 kg pakan.
Diharapkan, semoga masyarakat yang melihat hal ini tergerak hatinya untuk selalu memberikan informasi yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat luas seperti yang diungkapkan oleh Komandan Distrik Militer 1014 Pangkalan Bun Letnan Kolonel Infanteri Suparman ”Mereka telah berpartisipasi memberikan informasi. Pemberian penghargaan ini bertujuan agar masyarakat yang lain tidak perlu sungkan memberi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.”